Jenis dan Pengertian Pasar

Advertisement
Pengertian Pasar
pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi jual beli akan barang dan jasa. pengertian pasar dapat diperluas lagi, yaitu terjadinya hubungan antara penjual dan pembeli, baik secara langsung tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media pesawat telepon,
faximile, dan internet) dalam melakukan transaksi (jual beli) barang dan jasa.

Untuk mengetahui dan membedakan apakah suatu tempat dapat dikatakan pasar atau bukan, kita lihat bahwa suatu tempat dapat kita katakan sebagai pasar jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
  • ada calon penjual dan pembeli;
  • ada barang/jasa yang hendak diperjualbelikan; dan
  • terjadinya proses tawar menawar.
Fungsi Pasar
1) Fungsi pembentukan harga
Jika kamu amati, di pasar biasanya terjadi proses tawar menawar harga. Penjual menawarkan barang dengan harga tertentu. Di sisi lain, pembeli menginginkan barang dengan harga tertentu pula. Jika terjadi kesepakatan, terbentuklah harga pasar atau harga keseimbangan.
 
2. Fungsi promosi
Bagi produsen yang memproduksi barang-barang baru dapat memperkenalkan barang-barang tersebut di pasar. Kita sering melihat barang dengan kemasan baru dan warna baru. Jadilah, pasar sebagai
tempat untuk mempromosikan barang-barang baru.
 
3. Fungsi penyerapan tenaga kerja
Selain pedagang dan pembeli, di pasar juga terdapat banyak orang yang terlibat dalam kegiatan jual beli, seperti: kuli angkut, pelayan toko, tukang sapu, dan tukang parkir. Dengan demikian, jadilah pasar sebagai tempat untuk penyerapan tenaga kerja.

Jenis-Jenis Pasar
 
Berdasarkan Barang yang Diperjualbelikan
Berdasarkan barang yang diperjualbelikan, pasar dapat dikelompokkan menjadi:
  1. Pasar Barang Konsumsi : Pasar barang konsumsi, yaitu jenis pasar yang menjual atau menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Misalnya, makanan, minuman, dan pakaian. Yang termasuk pasar konsumsi adalah pasar hewan, pasar bunga, pasar sembako, dan pasar hewan.
  2. Pasar Barang Produksi : Pasar barang produksi, yaitu jenis pasar yang memperjualbelikan barang faktor-faktor produksi, seperti: bahan baku industri, tenaga kerja, mesin, dan peralatan lain yang semuanya merupakan sumber daya produksi yang digunakan untuk memproduksi barang lain.
Berdasarkan Luasnya Kegiatan atau Distribusi
Berdasarkan luasnya kegiatan, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  1. Pasar Lokal (Setempat) : Pasar lokal, yaitu pasar yang memperjualbelikan barang kebutuhan konsumen yang bertempat tinggal di sekitar pasar, dan barang yang diperjualbelikannya biasanya hasil budidaya masyarakat sekitar.
  2. Pasar Daerah Untuk daerah yang cakupannya lebih luas, selain pasar lokal ada juga pasar daerah, yaitu pasar wilayah. Letaknya biasanya di ibukota, kabupaten, pusat kota, atau ibukota provinsi. Pasar ini lebih besar dari pasar lokal karena merupakan tempat jual beli konsumen satu daerah atau satu wilayah (kota, kabupaten, atau provinsi). Contohnya: pasar kabupaten, pasar kota, dan pasar provinsi.
  3. Pasar Nasional : Di wilayah yang lebih luas, seperti negara, terdapat juga jenis pasar yang lain, yaitu pasar nasional. Pasar ini memperjualbelikan barang kebutuhan konsumen untuk satu negara (tingkat nasional). Contoh pasar nasional, yaitu bursa efek yang memperjualbelikan saham konsumen dalam negeri.
  4. Pasar Internasional : Suatu negara tidak terlepas dari perdagangan internasional. Perdagangan tersebut menuntut adanya tempat khusus yang mempertemukan para penjual dan pembeli dari berbagai negara. Tempat khusus tersebut disebut pasar internasional. Contoh pasar internasional, yaitu pasar tembakau di Bremen, Jerman dan pasar karet di New York, Amerika Serikat.
Berdasarkan Ketersediaan Barang yang Diperjualbelikan
Berdasarkan ketersediaan barang yang diperjualbelikan, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  1. Pasar Konkret : Pasar konkret adalah pasar yang memperjualbelikan barang, dan barangnya ada di pasar tersebut. Setelah dibayar, barang bisa langsung dibawa (cash and carry). Contoh pasar konkret, yaitu pasar sehari-hari, pasar burung, pasar hewan, pasar sayur, pasar pakaian jadi, pasar kain, toserba, supermarket, swalayan, dan minimarket.
  2. Pasar Abstrak (Pasar Tidak Nyata) : Selain pasar konkret, ada jenis pasar lain, yaitu pasar abstrak. Pasar abstrak adalah pasar yang memperjualbelikan barang, tetapi barangnya tidak ada di pasar tersebut. Contoh pasar abstrak adalah pasar tenaga kerja, pasar obat-obatan, pasar tembakau Bremen di Jerman, Bursa Efek Jakarta, dan Bursa Valuta Asing.
Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktu, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  1. Pasar Harian : Pasar yang diadakan sehari-hari disebut pasar harian. Pasar ini buka setiap hari dan menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Contoh pasar harian, yaitu pasar tradisional dan swalayan.
  2. Pasar Mingguan : Selain pasar harian, ada juga pasar mingguan. Pasar ini dapat ditemukan aktivitasnya setiap minggu. Contoh pasar mingguan, yaitu Pasar Senin, Pasar Rebo, dan Pasar Minggu.
  3. Pasar Bulanan : Setiap pasar bulanan mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu beroperasi sebulan sekali. Pasar ini disebut pasar bulanan. Biasanya, para pedagang menjual barang-barang tertentu, seperti hewan,nkerajinan, dan perlengkapan produksi.
  4. Pasar Tahunanb: Pasar yang melakukan aktivitasnya setahun sekali disebut pasar tahunan. Pasar ini biasanya diadakan karena ada peristiwa-peristiwa tertentu yang diperingati setiap tahun. Contoh pasar tahunan, yaitu Pekan Raya Jakarta, Pasar Agustusan, dan Vancouver Fair di Kanada.
Berdasarkan Bentuk atau Struktur Pasar
Berdasarkan bentuk atau struktur pasar, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  1. Pasar Sempurna : Di pasar biasanya para penjual dan pembeli mengetahui dengan baik harga barang, jenis barang, dan kualitas barang yang diperjualbelikan. Hal ini merupakan salah satu ciri pasar sempurna. Ciri lain dari pasar sempurna adalah: a) Pembeli dan penjual bebas berinteraksi untuk membeli atau menjual barang kepada siapapun. b) Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen (sejenis) yang berarti barang-barang tersebut dapat saling mengganti satu dengan yang lain (terdapat banyak barang subsitusi).
  2. Pasar Tidak Sempurna : Selain pasar sempurna, ada juga pasar yang tidak sempurna. Pasar tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisir secara sempurna. Ciri-cirinya adalah: a) Pembeli dan penjual tidak mengetahui keadaan pasar dengan baik. b) Pembeli dan penjual tidak bebas berinteraksi. c) Barang yang diperjualbelikan bersifat heterogen (beraneka ragam). Apabila suatu pasar memiliki paling sedikit satu ciri tersebut, pasar tersebut tergolong pasar tidak sempurna.
Berdasarkan Sifat Pembentukan Harga
Berdasarkan sifat pembentukan harga, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  1. Pasar Persaingan : Pasar yang pembentukan harganya dilakukan oleh persaingan antara permintaan dan penawaran disebut pasar persaingan. Contohnya, jika permintaan naik, sedangkan penawaran tetap, maka harga akan naik. Sebaliknya, jika permintaan turun, sedangkan penawaran naik, maka harga akan turun.
  2. Pasar Monopoli : Pasar yang pembentukan harganya dilakukan oleh satu kelompok disebut pasar monopoli. Satu orang atau satu kelompok tersebut menguasai penawaran atau penjualan sehingga mereka bebas menentukan barang dan harga yang dijualnya. Contohnya pembentukan tarif listrik oleh PLN, pembentukan tarif telepon kabel oleh Telkom, dan pembentukan tarif air oleh PDAM.
  3. Pasar Duopoli : Pasar yang pembentukan harganya ditentukan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok yang menguasai penawaran atau penjualan disebut pasar duopoli.
  4. Pasar Oligopoli : Pasar yang pembentukan harganya ditentukan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok yang menguasai penawaran atau penjualan disebut pasar oligopoli. Contohnya pada pasar lemari es, ada beberapa penjual dengan beberapa merk yang terlibat dalam penentuan harga di pasar. Contoh pasar oligopoli yang lain, yaitu pasar sepeda motor, pasar televisi, dan pasar semen.
  5. Pasar Monopsoni : Pasar yang pembentukan harganya ditentukan oleh satu orang atau sekelompok pembeli disebut pasar monopsoni. Misalnya, di suatu wilayah terdapat perkebunan tembakau yang luas, ternyata ada satu perusahaan yang bersedia membeli tembakau tersebut. Akibatnya, perusahaan tersebut dapat menekan harga tembakau serendah-rendahnya.
  6. Pasar Duopsoni : Pasar yang pembentukan harganya ditentukan oleh dua orang atau dua kelompok pembeli yang menguasai pembelian disebut pasar duopsoni.
  7. Pasar Oligopsoni : Pasar yang pembentukan harganya ditentukan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok yang menguasai permintaan atau pembelian disebut pasar oligopsoni.

3 Responses to "Jenis dan Pengertian Pasar"