Mahasiswa Termuda UGM

Advertisement
Mahasiswa Termuda UGM
Arya dan Anies Baswedan
Arya Bagus Kevin menjadi mahasiswa termuda yang diterima masuk Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dia diterima di jurusan Teknik Sipil tahun akademik 2014/2015 pada umur 14 tahun, enam bulan 14 hari.

Arya, panggilan akrabnya itu berasal dari Karanganyar. Dia menempuh pendidikan terakhir di SMA 3 Solo. "Saya masuk sekolah dasar pada usia empat tahun," ungkap Arya kepada wartawan seusai mengikuti acara penerimaan mahasiswa baru di Lapangan Graha Sabha Pramana (GSP), Bulaksumur Yogyakarta.

Dia mengaku mengikuti program akselerasi sewaktu SD, SMP dan SMA. Pada waktu lulus SD, dia masih berusia 10 tahun. Selanjutnya pada saat belajar di bangku SMP juga diselesaikan sekitar dua tahun sehingga lulus pada usia 12 tahun. Demikian pula saat lulus SMA 3 Solo juga cepat, sehingga dalam usia 14 tahun sudah lulus SMA. "Alhamdulillah program akselerasi saya berjalan lancar," kata Arya kelahiran Solo, 23 Februari 2000 itu.

Pilihan masuk kuliah di Jurusan Teknik Sipil UGM termotivasi oleh pekerjaan ayahnya, Aris Murtopo yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Dinas Pekerjaan Umum di Karanganyar."Saya memilih teknik sipil karena selama negeri ini terus membangun, lulusan teknik sipil akan terus dibutuhkan," katanya. Ketika ditanya, apa cita-citanya, Arya tersipu malu dan tersenyum mengatakan ingin menjadi Menteri Pekerjaan Umum. "Kalau cita-cita ingin jadi Menteri PU," ujarnya.

Saat mengikuti upacara penerimaan mahasiswa baru dengan jaket almamater, kemeja putih dan celana panjang hitam, wajah Arya yang masih seperti anak SMP itu sedikit canggung ketika dipanggil panitia acara untuk menuju panggung. Sambil berlari dia menuju ke atas panggung. "Ya senang bisa masuk UGM melalui ujian tulis SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Tidak sulit saat mengerjakan soal ujian dulu. Yang paling mudah matematika," katanya.

Usai wawancara dengan sejumlah wartawan, Arya sebagai mahasiswa termuda UGM sempat bersalaman dengan cendekiawan Anies Baswedan yang hadir memberikan motivasi kepada mahasiswa baru. Anies juga sempat berbincang dengan Arya. Selama studi di UGM, Arya mengaku sudah siap berpisah dengan kedua orangtuanya. Dia juga telah kos tidak jauh dari kampusnya.

Sebanyak 9.133 orang dinyatakan diterima sebagai mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun ajaran 2014/2015. Angka itu terdiri atas 6.851 mahasiswa program sarjana dan 2.282 pada program diploma.
Para mahasiswa baru mengikuti upacara penerimaan mahasiswa baru di lapangan Grha Sabha Pramana UGM, Bulaksumur, Senin pagi. Sebanyak 46 mahasiswa baru berasal dari luar negeri, yaitu Prancis, Jerman, Qatar, dan Malaysia.

Dalam sambutannya, Rektor UGM Prof Pratikno mengatakan, ia berharap mahasiswa baru yang berasal dari berbagai latar belakang suku dan agama, serta berbeda disiplin ilmu, dapat tetap menjaga harmoni. Menurut Pratikno hal itu merupakan bagian dari kekayaan Indonesia. "Saudara akan menigkuti Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru bersama mahasiswa dari fakultas lain. Saya harap saudara bisa belajar bertoleransi dan berhubungan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang," ujar Pratikno. Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru merupakan sebutan bagi kegiatan orientasi yang dijalani para mahasiswa baru UGM.

Terpisah, Direktur Akademik UGM, Sri Peni Wastutiningsih mengatakan, jumlah peminat masuk UGM tahun 2014 meningkat cukup signifikan. Dari 263.831 pendaftar pada tahun 2013 menjadi 295.395 yang tersebar di 68 program studi S1.

Peningkatan jumlah pendaftar dengan sendirinya diikuti makin ketatnya angka selektivitas mahasiswa baru Kampus Biru. Dari rata-rata 1:33,5 di tahun 2013 menjadi 1:37,5 di tahun 2014. "Pada program diploma juga terjadi peningkatan jumlah pendaftar yaitu 19.782 pendaftar ditahun 2013 maka di tahun 2014 menjadi 25.480 pendaftar. Tingkat selektivitas pun menjadi ketat dari 1;5,6 menjadi 1:7,2,"  kata Sri Peni.

0 Response to "Mahasiswa Termuda UGM "

Post a Comment