Hakekat Interaksi Manusia dengan Lingkungan

Advertisement
Interaksi manusia dan lingkungan pada awalnya berjalan harmonis, namun manusia bertambah jumlah dan kebutuhannya sehingga manusia terus-menerus mengambil sumber daya yang ada di alam. Kenyataannya, tidak hanya jumlahnya yang bertambah, tetapi gaya hidupnya juga berubah. 

Makin maju kehidupan manusia makin banyak kebutuhannya. Kebutuhan itu tidak lagi hanya sekadar terpenuhinya kebutuhan primer berupa sandang (pakaian), pangan (makanan), dan papan (tempat tinggal), tetapi juga kebutuhan sekunder berupa kendaraan, pakaian bermerk, perhiasaan, dan lain-lain.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik langsung maupun tidak langsung. Komponen lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan abiotik, biotik, sosial, dan budaya. Lingkungan abiotik adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas benda-benda tidak hidup, seperti tanah, batuan, udara, dan lain-lain. 

Lingkungan biotik adalah lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Lingkungan sosial adalah lingkungan yang dibuat oleh manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk hidup.

Pada awalnya, interaksi manusia dan lingkungan lebih bersifat alami dan mencakup komponen-komponen seperti, abiotik (yang tidak dapat diperbarui), biotik (yang dapat diperbarui), dan sosial budaya. Dengan berkembangnya peradaban, manusia dikelilingi oleh berbagai bentuk artefak atau benda-benda hasil karyanya. 

Benda-benda tersebut kemudian menjadi bagian dari lingkungan secara keseluruhan. Bahkan, di daerah perkotaan, lingkungannya didominasi oleh komponen-komponen kehidupan perkotaan seperti jalan, jembatan, permukiman, perkantoran, hotel, dan lain-lain. Lingkungan alam telah diganti atau diubah secara besar-besaran oleh lingkungan buatan atau binaan.

Interaksi manusia dan lingkungannya berlangsung melalui dua cara. 

  • Pertama, manusia dipengaruhi oleh lingkungan. 
  • Kedua, manusia memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan. 

Karakteristik interaksi tersebut berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya atau satu masyarakat dan masyarakat lainnya. Pada masyarakat yang tradisional, ada kecenderungan lingkungan lebih dominan dalam memengaruhi kehidupan seperti halnya dalam lingkungan masyarakat pedesaan. 

Sebaliknya, pada daerah yang masyarakatnya memiliki tingkat peradaban yang telah maju, manusia cenderung dominan sehingga lingkungannya telah banyak berubah dari lingkungan alam menjadi lingkungan binaan hasil karya manusia, seperti halnya dalam lingkungan masyarakat perkotaan.


0 Response to "Hakekat Interaksi Manusia dengan Lingkungan"

Post a Comment