Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Advertisement
Gempa atau bencana alam terjadi melalui suatu proses dan bukan terjadi secara tiba-tiba. Gempa yang berkekuatan besar dapat diprediksi mengenai tempat sumber gempa, kekuatan, dampak, dan berapa lama perulangan gempa. Namun, kapan waktu dan di mana lokasi gempa itu akan terjadi secara lebih tepat belum dapat diprediksi. Oleh karena itu, dilakukan upaya untuk mengurangi dampak atau akibat buruknya. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1990 mencanangkan Dekade Internasional untuk Reduksi Bencana Alam. Mitigasi merupakan upaya penjinakan dampak bencana yang dilakukan untuk menekan serendah mungkin akibat yang ditimbulkan gempa atau bencana alam dengan mengenal ciri dari gempa atau bencana alam yang terjadi. Mitigasi Gempa Bumi merupakan upaya penyelamatan diri dari bahaya bencana alam. Mitigasi dapat dilakukan sebelum gempa, saat gempa, dan setelah gempa, seperti berikut ini :

Sebelum gempa

  • Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi, seperti kolong meja.
  • Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang.
  • Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat, misalnya, lampu senter berikut baterai cadangannya, air minum, kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut, dan sebagainya, makanan yang tahan lama (biskuit), sejumlah uang tunai, buku tabungan, korek api, lilin, helm, pakaian dalam, barang-barang berharga yang harus dibawa saat keadaan darurat.
  • Mengencangkan mebel yang mudah rubuh, langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi.
  • Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi dengan menempelkan kaca film.
  • Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit terdekat. 

Saat Gempa

  • Matikan api kompor jika Anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api.
  • Utamakan keselamatan terlebih dahulu. Jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat.
  • Jika berada di ruangan, tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu sampai gempa mereda dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/ gedung menuju tanah kosong.
  • Jika berada di luar ruangan/rumah, menjauh dan carilah tempat yang bebas dari bangunan, pohoh, atau dinding.
  • Jika Anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik, pecahan kaca, atau benda yang berjatuhan dari atas gedung.
  • Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi.
  • Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-kali mengerem mendadak atau menggunakan rem darurat. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan.

Setelah gempa

  • Tetap gunakan alas kaki agar kaki terhindar dari pecahan-pecahan yang membahayakan.
  • Periksa apa ada luka atau anggota keluarga perlu perawatan lanjut.
  • Periksa aliran/pipa gas untuk mengecek kebocoran, jika berbau gas tutup sumbernya, jangan menyalakan api.
  • Periksa kerusakan pada bangunan dan hindari bangunan yang mungkin runtuh.
  • Nyalakan radio/televisi dan dengarkan pengumuman pemerintah.
  • Bersiap menghadapi kemungkinan gempa-gempa susulan.


0 Response to "Mitigasi Bencana Gempa Bumi"

Post a Comment